Raditya Dika
Nama saya Iit Pranata, pasti semua sudah kenal dengan nama saya ya (heheh cuman kenal nama saja ya sama orangnya belum ya kalau gitu bukak facebook saya aja Iit Pranata atau twitter saya sendiri alhamdulilah saya sudah punya twitter sekarang @Iit_pranata yang belum follow twitter saya follow aja sekarang hehehe MODUS) hari ini saya akan membuat posting tentang bang Raditya Dika, Raditya Dika ini adalah seorang penulis terkenal, dia pernah sekolah di luar negeri di Australia enak sekali sekolah di luar negeri.
Raditya Dika |
Nama Asli Raditya Dika (Dika Angkasaputra Moerwani) lahir di Jakarta, 28
Desember 1984 sering di panggil Radith, Radith ini adalah seorang penulis pernah nulis buku, bukunya masuk di kategori Best Seller Buku yang dia bikin adalah buku-buku Jenaka(yang belum tau tentang buku Jenaka search aja di google). Tulisan-tulisan di bukunya di ambil di blog pribadinya yang dulu nama blognya Kambing Jantan sekarang nama blognya Raditya Dika, nama buku pertama Radith kambing jantan.
Raditya Dika ini adalah juga seorang komedian, dia bukan berkomedi yang pakai pantun, pukul-pukul sama teman, dia adalah komedian orang-orang cerdas, Raditya pernah perfom di stasiun tv di Indonesia di Metro Tv, Kompas Tv. nama acaranya adalah Stand Up Comedy.
Perjalanan dan Pemikiran Raditya Dika
Radith Lagi Berpikir
Radith
mengawali keinginan untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya saat ia memenangi Indonesian Blog Award. Radith juga pernah meraih
Penghargaan bertajuk The Online Inspiring Award 2009 dari Indosat.Dari pengalaman itu, ia mencetak
tulisan-tulisannya di blog kemudian ia menawarkannya ke beberapa penerbit untuk
dicetak sebagai buku. Awalnya banyak yang menolak, tapi kemudian ketika ia ke Gagasmedia, sebuah penerbit buku, naskah itu
diterima, meski harus presentasi dahulu.
Radit sukses
menjadi penulis dengan keluar dari arus utama (mainstream). Ia tampil dengan genre baru yang
segar. Yang membuat ia berbeda dari
penulis lain adalah ide nama binatang yang selalu ia pakai dalam setap
bukunya. Dari buku pertama hingga terbaru, semua judulnya mengandung nama
binatang. Bagi Radith, ini adalah selling
point-nya.
Menurutnya,
sebagai penulis tetap harus memiliki inovasi. Sebenarnya, pada bulan-bulan
pertama, buku pertamanya tidak terlalu laku. Ini, menurut Radith, adalah risiko masuk dalam genre baru. Radith kemudian gencar berpromosi
di blog yang ia kelola. Selain itu ia juga gencar promosi
dari mulut ke mulut (word of mouth). Radith meminta pembacanya untuk
berfoto dengan buku pertamanya itu kemudian dikirim ke Radith. Jadilah ini sebuah strategi pemasaran yang bisa mengelola pembaca sebagai
target pasarnya. Menurut Radith, dalam menulis,
tidak serta-merta setelah buku terbit, urusan selesai. Kemudian, pemasaran diserahkan
kepada penerbit.
Sebaliknya, penulis seharusnya juga menjadi pemasar
bagi bukunya sendiri karena sebenarnya penulis juga seniman. Penulis yang kreatif akan
menjadikan bukunya sebagai produk yang baginya harus bisa laku di pasaran. Meskipun pada dasarnya buku adalah
bukan barang komersial, tetapi memandang buku sebagai sebuah produk berilmu
yang pelu dipasarkan adalah sebuah hal yang perlu dilakukan saat ini.
Menjadi
penulis sukses bukan berarti tidak ada hambatan. Menurut Radith, hambatan bukan
hanya dari industri buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal. Artinya, lawan dari industri buku
bisa jadi bukan industri buku lain tapi industri lain yang sebenarnya tidak
berhubungan sama sekali seperti hiburan (entertainment), makanan, dan lain-lain. Sebagai contoh, bila ada anak muda
memiliki uang 50.000 rupiah, belum tentu ia akan
membelanjakannya untuk buku. Bisa jadi uang itu digunakan untuk menonton film di bioskop atau membeli makanan
cepat saji. Dan yang jelas, buku bukan pilihan
utama.
Bagi Radith
hal ini memang sudah lazim. Yang perlu dilakukan adalah terus
berkreasi dan bertindak kreatif. Baginya, kompetisi yang ada adalah kunci untuk
berinovasi. Tekanan kompetitor bisa menjadi motivasi untuk terus
memberikan ide-ide baru dan menggali kemampuan.
Radith kini
meneruskan studinya di program ekstensi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di
Universitas
Indonesia. Selain itu, kini ia berkarier di
penerbit buku Bukune,Radith bertindak sebagai direktur juga sebagai
direktur dan pemimpin redaksi. Tepat pada hari ulang tahunnya Raditya
merayakannya bersama ratusan penggemarnya RDL (Raditya Dika Lovers) di Taman Mini Indonesia Indah.
Radith Sedang Menulis |
Novel
2005 - Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh
2006 - Cinta Brontosaurus
2007 - Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa
2008 - Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang
2010 - Marmut Merah Jambu
2011 - Manusia Setengah Salmon
Komik (bersama Dio Rudiman)
2008 - Komik Kambing Jantan
2011 - Komik Kambing Jantan 2
FILMOGRAFI
Pemeran
KAMBING JANTAN: THE MOVIE (2009)
Penulis skenario
MALING KUTANG (2009)