Tahap-Tahap Perjalan Ke Pantai Panjang
Malam seperti ini kalau tidak di tulis hal-hal yang kita lakukan siang tadi, rasanya tidak ada momen yang kita ingat. kalau momen itu tidak kita catat atau tidak di dokumentasikan rasa sayang karna momen itu tidak pernah terulang kembali.
Karna tadi saya perginya ke pantai, saya akan menceritakan apa yang saya lakukan dan yang saya rasakan di pantai. kalau menurut saya pantai itu penyejuk hati dan mata. Kalau tidak percaya datang lah ke panatai terdekat anda. kalau kita datangnya sore, yang kalau kita datangnya siang bolong bukan sejuk gosong bisa.
Kunci motor pun masuk ke lubang yang pantas, kunci pun di putar ke arah jarum jam. Langsung kaki menghentakan dengan santai motor pun menyala dengan mulu. Sambil menunggu motor panas dan menunggu Haulia Dwi Putri dan yang belum kenal Haulia Dwi Putri adalah teman atau juga di sebut keluarga kecil di rumah karna kami berdua menepat di rumah sanak saudara saya di Bengkulu Bisa di sebut Rumah Daffa, yang belum tau Daffa adalah keponakan saya sendiri, bukan keponakan ketemu gede, Daffa adalah keponakan kandung.
Motor pun sudah terasa cukup panas, dan yang di balik pintu membuka pintu dan keluar dari dalam rumah dengan style, dan mengunci pintu. Sepatah kata saya ucapkan.
"Helem?"
"0h, iya..."
Membalikan badan dan pintu yang sudah di kunci kembali di buka lagi, tidak lama menuggu yang mengambil helem pun keluar lari dengan helem yang sudah stay di kepala.
Berangkat...
Hampir lupa keponakan saya juga mau ikut, sambil mencari keponakan yang tadinya bilangnya mau cari batu dulu, yang saya herankan keponakan saya ini sangat senang sekali mencari batu, hampir saya akan membuat nama panggilannya bocah tukang cari batu. Tapi maaf semuanya batu yang akan di cari bukan sembarang batu. Batu yang di cari adalah batu cincin, bilang dia sih mau di jual batunya,,, mudah-mudah batu yang di cari ada yang minat di membeli. Batunya keren-keren pernah saya lihat batu yang dia cari seperti tipe batu teratai pokoknya banyak, dirumah saya juga tukang juri pemilih batu yang dia cari.
"wa batu ini batu yang abang cari tadi"
(wa adalah panggilan untuk di rumah saya karna aku yang cucu paling tertua)
"sini mana batunya wa lihat dulu"
(sambil memilih-memilah batu yang di cari)
"ini bagus..."
"kalau yang ini bagus tidak wa"
Ambil pengalaman saja.
Keponakan saya yang dicari tadi ketemu juga tidak jauh dari rumah, dan keponakan ini mengajak temannya lagi, terpaksa saya duduknya di ujung jok motor. Bisa kalian bayangkan betapa sakitnya duduk di ujung jok motor yang agak runcing bulat. AMPUN
Motor jalan dan menuju rumah sanak keluarga yang biasa kalau hari sekolah keponakan saya ini sering di titip. Tidak jadi saya ajak keponakan saya nantik kalau saya duduk di depan ujung jok terus sampai di pantai bisa ambeyen nih pantat.
Perjalan kepantai pun berjalan dengan mulus dan simpang 5 pun sedikit lagi sampai karna saya baru-baru tinggal di Bengkulu, saya pun sengaja mengaktifkan Blackberry Map untuk melihat jalan ke pantai, rasa saya sih betul "kalau posisi kita sekarang di jalan S Parman belok kanan, dengan tidak ragu saya mencoba belok kanan di dekat persimpangan,,,,
ternyata salah. Terpasa sayanya lurus ke Prapto tempat jualan terbesar di Bengkulu, disana juga tempat mutarnya jauh lagi sekitar 800 Meter. Saya berhenti dan melihat lagi MAP di BB dan saya putar kesana kesini BBnya mau cari posisi saya sekarang di mana.
Jalan ke pantai pun ke temu dan saya pun menuju kesana, selama perjalan juga masih bimbang betul tidak jalan ini kepantai misalnya tidak bisa balik kebelakang lagi, dengan insting yang kuat saya lanjutkan kesana dan mampir ke BIM ( Bengkulu Indah Mall ) untuk membeli perlengkapan mandi di rumah.
Siap lagi ke pantai,
Dan sampai juga di Pantai Panjang.
Disana saya mendapat kan kenyaman hati dan mata.
Istirahat dan duduk sambil melihat sekitar ciptaan yang di atas.
Ini yang disebut kalau ke pantai tidak membawa
anak orang terasa sepi cuman bisa berphoto sendiri,
orang ada pacarnya, sambil nulis nama dia di pantai.
Hanya di temeni sebotol minuman air.
Jejak kaki di pantai itu seperti kita menulis di atas air kalau kita menulis di atas air sekali tulis hilang tidak membekas.
Sama dengan jejak kaki sekali pijak kaki, dan ada ombak pasti hilang karna di bawah ombak ke ujung sana yang luas.
Keren ya kalau photo seperti sebelah kiri ini, seperti jadi dalam film saja.
Filmnya tentang anak remaja yang pertualang.
KEREN
Follow : @Iit_pranata
Dapatkan info lebih banyak di twitter ini.
Karna tadi saya perginya ke pantai, saya akan menceritakan apa yang saya lakukan dan yang saya rasakan di pantai. kalau menurut saya pantai itu penyejuk hati dan mata. Kalau tidak percaya datang lah ke panatai terdekat anda. kalau kita datangnya sore, yang kalau kita datangnya siang bolong bukan sejuk gosong bisa.
Kunci motor pun masuk ke lubang yang pantas, kunci pun di putar ke arah jarum jam. Langsung kaki menghentakan dengan santai motor pun menyala dengan mulu. Sambil menunggu motor panas dan menunggu Haulia Dwi Putri dan yang belum kenal Haulia Dwi Putri adalah teman atau juga di sebut keluarga kecil di rumah karna kami berdua menepat di rumah sanak saudara saya di Bengkulu Bisa di sebut Rumah Daffa, yang belum tau Daffa adalah keponakan saya sendiri, bukan keponakan ketemu gede, Daffa adalah keponakan kandung.
Motor pun sudah terasa cukup panas, dan yang di balik pintu membuka pintu dan keluar dari dalam rumah dengan style, dan mengunci pintu. Sepatah kata saya ucapkan.
"Helem?"
"0h, iya..."
Membalikan badan dan pintu yang sudah di kunci kembali di buka lagi, tidak lama menuggu yang mengambil helem pun keluar lari dengan helem yang sudah stay di kepala.
Berangkat...
Hampir lupa keponakan saya juga mau ikut, sambil mencari keponakan yang tadinya bilangnya mau cari batu dulu, yang saya herankan keponakan saya ini sangat senang sekali mencari batu, hampir saya akan membuat nama panggilannya bocah tukang cari batu. Tapi maaf semuanya batu yang akan di cari bukan sembarang batu. Batu yang di cari adalah batu cincin, bilang dia sih mau di jual batunya,,, mudah-mudah batu yang di cari ada yang minat di membeli. Batunya keren-keren pernah saya lihat batu yang dia cari seperti tipe batu teratai pokoknya banyak, dirumah saya juga tukang juri pemilih batu yang dia cari.
"wa batu ini batu yang abang cari tadi"
(wa adalah panggilan untuk di rumah saya karna aku yang cucu paling tertua)
"sini mana batunya wa lihat dulu"
(sambil memilih-memilah batu yang di cari)
"ini bagus..."
"kalau yang ini bagus tidak wa"
Ambil pengalaman saja.
Keponakan saya yang dicari tadi ketemu juga tidak jauh dari rumah, dan keponakan ini mengajak temannya lagi, terpaksa saya duduknya di ujung jok motor. Bisa kalian bayangkan betapa sakitnya duduk di ujung jok motor yang agak runcing bulat. AMPUN
Motor jalan dan menuju rumah sanak keluarga yang biasa kalau hari sekolah keponakan saya ini sering di titip. Tidak jadi saya ajak keponakan saya nantik kalau saya duduk di depan ujung jok terus sampai di pantai bisa ambeyen nih pantat.
Perjalan kepantai pun berjalan dengan mulus dan simpang 5 pun sedikit lagi sampai karna saya baru-baru tinggal di Bengkulu, saya pun sengaja mengaktifkan Blackberry Map untuk melihat jalan ke pantai, rasa saya sih betul "kalau posisi kita sekarang di jalan S Parman belok kanan, dengan tidak ragu saya mencoba belok kanan di dekat persimpangan,,,,
ternyata salah. Terpasa sayanya lurus ke Prapto tempat jualan terbesar di Bengkulu, disana juga tempat mutarnya jauh lagi sekitar 800 Meter. Saya berhenti dan melihat lagi MAP di BB dan saya putar kesana kesini BBnya mau cari posisi saya sekarang di mana.
Jalan ke pantai pun ke temu dan saya pun menuju kesana, selama perjalan juga masih bimbang betul tidak jalan ini kepantai misalnya tidak bisa balik kebelakang lagi, dengan insting yang kuat saya lanjutkan kesana dan mampir ke BIM ( Bengkulu Indah Mall ) untuk membeli perlengkapan mandi di rumah.
Siap lagi ke pantai,
Dan sampai juga di Pantai Panjang.
Disana saya mendapat kan kenyaman hati dan mata.
Istirahat dan duduk sambil melihat sekitar ciptaan yang di atas.
Ini yang disebut kalau ke pantai tidak membawa
anak orang terasa sepi cuman bisa berphoto sendiri,
orang ada pacarnya, sambil nulis nama dia di pantai.
Hanya di temeni sebotol minuman air.
Jejak kaki di pantai itu seperti kita menulis di atas air kalau kita menulis di atas air sekali tulis hilang tidak membekas.
Sama dengan jejak kaki sekali pijak kaki, dan ada ombak pasti hilang karna di bawah ombak ke ujung sana yang luas.
Keren ya kalau photo seperti sebelah kiri ini, seperti jadi dalam film saja.
Filmnya tentang anak remaja yang pertualang.
KEREN
Follow : @Iit_pranata
Dapatkan info lebih banyak di twitter ini.